Datang..
Setelah lama suara itu menghilang.. hilang di terpa angin kencang.. angin yang membuat dingin menusuk tulang.. Tapi takdir rupanya berpihak pada kesendirian.. Suaranya yang hilang kini kembali datang.. Angin yg membawa suara itu pergi, juga angin yang mengirimnya kembali. Setelah ini aku akan bersumpah, bahwa aku tidak akan membiarkan angin membawa suaranya pergi lagi . tidak akan ! sekian lama sendiri di puncak penantian, hingga hujan enggan mengguyur seluruh badan karna ia tahu betul itu akan membuat dingin yang di rasakan semakin menusuk tulang.. Luar biasaa! Jika mereka mengatakan rindu itu menyenangkan, yang saya rasakan rindu itu menyiksa. Maaf.. Maaf jika saya lancang merindukanmu, maaf jika saya tanpa permisi merindukanmu kembali.. sama seperti saat pertama saya mengenalmu, saya tidak pernah meminta padaNya untuk di pertemukan dgnmu, mengetahui namamu, tentang dirimu.. Semua terjadi begitu saja. Begitupun dengan rindu ini.. Sejujurnya bukan saya yg merindukanmu. Tapi mata...