Apa kabar ?
Apa kabar? Sebuah kalimat yang berisi dua kata itu sudah di ketik di layar ponselnya, yang kemudian hampir di kirim pada sebuah nomor yang sudah lama ada di folder kotak masuk, namun sudah lama pula tdk ada pesan baru di dalamnya.. Tapi kalimat berisi dua kata itu justru malah di hapus lagi, ia malah mengunci layar ponselnya lalu meletakkannya di atas meja yg berada di pojok kamarnya. Perlahan perempuan itu meneteskan air mata di pipinya. 'sangat membanjiri pipinya!'; pelan namun deras. Sambil menatap dinding kamar, dalam hatinya berkata "aku hanya ingin mengetahui keberadaanmu saja tuan.. Aku ingin tahu kabarmu, mengapa sulit sekali rasanya". Meski Ini bukan yang pertama kali ia ucapkan. Perempuan itu sejenak berhenti menangis dan berkata "mengapa harus aku yang menanyakan kabarnya, mengapa bukan dia saja yang menanyakan kabarku terlebih dulu? Ah tidak ada gunanya. Mungkin dia memang sudah lupa, atau sama sekali tdk peduli" pikirnya. Perempuan itu sering ...